Perasaan yang dulu hanya sebatas rasa kagum semata, berganti dengan perasaan lain, dimana aku sendiri tidak sanggup untuk mengatakan, apa yang disebut dengan CINTA. Urusan hati, bukannya tidak tertarik berlaku seperti teman-teman yang lain. Hanya saja tidak sefaham jika hubungan diawali dengan terpaksa, apalagi sebatas coba-coba. Cinta harus berada pada kodratnya: mengalir bagaikan air dari pegunungan, menyisir sukma seperti udara menerbangkan lara, tumbuh bagaikan benih di musim semi, mekar seperti bunga di jambangan, hingga melahirkan sebuah kekuatan dari Rabb Yang Maha Suci, yakni kemurnian cinta nan sejati. Cinta bukanlah sekedar penghias kekosongan hati, melainkan cambuk bagi hati yang terasa kosong. Ada yang berkata, ‘Cinta adalah sebuah kekuatan yang mampu mengolah kayu menjadi kertas, melebur besi menjadi pedang.’ Namun bagiku, ‘Cinta dalah pengabdian rasa terhadap orang yang kita cintai. Rasa yang membawa hikmah di setiap kali mengingatnya, hingga mampu memupuk lu