Banyaknya jumlah siswa di asrama, tidak sebanding dengan jumlah siswi yang sedikit, 90% berbanding 10% saja. Sulit menemukan siswi-siswi berstatus jomblo. Siswa yang mampu mengajak kencan siswi asrama, hanyalah siswa-siswa yang dianggap kategori macho. Tembok pembatas antara asrama siswa dan asrama siswi, dijadikan sebagai tempat mengungkapkan maksud hati untuk si dia. Kami menamakan tembok pembatas itu adalah “TEMBOK ASMARA”. Karena di tembok pembatas itulah segala urusan cinta disampaikan: Nembak siswi, bercengkrama, mengakhiri hubungan, hingga CLBK. Cinta terpaksa, cinta iseng semata, cinta sebenar cinta, kerap mewarnai cinta ala asrama. Poto: Jumratul Tak ingin menjomblo berlama-lama, Atul berusaha bergagah diri. Asmara di hati sudah melanda, untuk si adik kelas benama Ningsih. Tak difahami, cinta apa yang dirasa Atul? Sudah sering cinta diungkapkan, berulang kali jawaban Ningsing dinanti Atul. Tapi malang cinta di hati, jawaban Ningsing tetap sama. 'Berkawan sajolah kita