Tak banyak yang bisa aku lakukan untuk bisa membalas jerih payah kedua orang tua. Walau ijazah SMU sudah ada di tanganku, hari-hari tidak lepas dari hamparan sawah dan bekerja sebagai tukang ojek, apabila badan masih bisa kupekerjakan. Suratan tangan membawaku merantau ke Tanah Jawa. kutinggakan orang-orang yang aku sayangi. Niat hati ingin merubah nasib ke arah yang lebih baik. Dan ingin merasakan aroma sukses di tanah rantau. Kawan cari dunsanak cari, induk semang cari dahulu. Kutemui paman kandung di Kota Jakarta, harap paman bisa jadi induk semang yang baik hati, dan bisa menjembataniku menuju pribadi yang mandiri. Sulit kulupakan kenangan desa. Ditambah pula kabar buruk dari si dia yang sangat aku cintai. Empat bulan di jakarta, bukan kabar rindu dan ingin bertemu kembali yang aku dapatkan, tapi kabar yang meluluhlantahkan seisi jiwa. Bak mendengar petir di siang bolong, hubungan yang sudah terjalin sejak lama, harus diakhiri tiba-tiba. Entah ke mana risalah hati kualamatk