QL Lusiana Janganlah berprasangka buruk terlalu jauh. Tak ada sedikitpun niatku untuk menjauh dari Uda. Semua hanyalah wujud dari kepanikan seorang perempuan yang lemah jiwanya. Lemah lantaran hilangnya pundakmu yang dulu tempat aku berkeluh kesah. Tak bisa hatiku berpikir jernih ketika harap dirasa hilang. Semua yang telah kita rancang tidak semudah yang kita pikirkan. Kutitip doa kepada Ibu sewaktu pergi ke Tanah Suci. Agar kelak, aku dipertemukan jodoh yang sepadan dengan aku. Sepadan dengan hatiku yang lemah. Sepadang dengan ego yang kadang naik turun. Dan Uda sudah melihat kenyataan yang ada. Pahit betul apa yang aku rasa. Mereka katakan, “Bukan Uda lelaki itu.” Kucoba meyakinkan mereka dengan menghibakan diri. Banyak sudah puja-pujiku untuk Uda sebagai lelaki yang baik dan bertanggung jawab, tapi semua untaian kataku tak cukup meyakinkan mereka. Aku tak tahu lagi apa penyebabnya? Dari awal perkenalan kita kujaga harapku semoga Uda yang akan jadi imamku kelak. Ku