Skip to main content

Perantau Jorong Kubu Anau Di Pekanbaru Membentuk Perkumpulan Untuk Mendukung Kebersamaan

By: DR
-----------


Tarandam randam indak basah, tarapuang apuang indak hanyuik.

Untuk itu, perantau Minang khususnya yang berasal dari Jorong Kubu Anau-Agam sekitarnya, membentuk sebuah organisasi bernama K3S (Kerukunan Keluarga Kubu Anau dan Sekitarnya)

Persatuan ini sebuah kelompok yang diorganisir oleh Saudara Anas Tanjung sebagai Penesehat Umum, dan Diketuai oleh Saudara Sayang (nama panggilan) untuk mencapai tujuan bersama, baik untuk keluarga di perantauan, yang akan datang ke perantauan, maupun yang ada di kampung halaman. Selain mematangkan program organisasi yang akan berjalan, perkumpulan ini juga turut serta membantu kelompok anak yatim berupa sumbangsih para pesertanya.

Tertanggal 12 Oktober 2018, sudah 150 orang lebih tergabung dalam organisasi ini, dan tidak menutup kemungkinan angka tersebut akan bertambah dari waktu ke waktu. Mengingat perantau Minang adalah sebagai kaum mayoritas di Kota Pekanbaru. Mereka datang dari berbagai latar belakang dan status sosial yang berbeda, baik sebagai karyawan, wiraswasta, maupun pengusaha. 

Tak ada yang membedakan kelompok satu  dengan yang lainnya, duduak samo randah, tagak samo tinggi. Semua sama untuk tujuan bersama, demi membentuk masyarakat yang aman, damai, sejahtera, saling mengingatkan, dan berkelanjutan. Tujuan tersebut hanya dapat diwujudkan dengan membentuk tatanan persatuan yang ideal sesuai adat Minang, yaitu Masyarakat nan Sakato sebagai pandangan dan warisan terdahulu.

Baraja ka Nan Manang, Mancontoh Ka Nan Sudah. Semoga K3S berjalan sesuai jalurnya. Amiin




Untuk bergabung dengan organisasi K3S, Silakan hubungi 081275242444






Info Perumahan Pekanbaru: Mau type berapa? Dan Lokasi mana? (Subsidi-Executive) wa 0822.9998.6146


Popular posts from this blog

Rotan Itu Hanya Melengkung, Bukan Patah! |Adosinfo

By: DR Taktik dan siasat tidak hanya berlaku dalam politik. Tapi juga dalam hal lainnya, termasuk dalam dunia usaha, yang menggunakan bermacam cara untuk mencari keuntungan lebih. Itu hal positif selama dilakukan dengan cara yang positif pula. Tapi apa jadinya jika siasat itu dilakukan dengan cara yang tidak transfaran, penuh kecurangan. Mungkin gelagat pecundang bisa tak terlihat saat kebohongan ia lakukan. Nyalinya tak gemetaran ketika ada sesuatu hal yang diperdebatkan. Tapi bagi seorang pemenang, harus mampu membaca arah siasat buruk itu, untuk menyiapkan siasat lainnya, agar tidak merasa dirugikan. Tak perlu berargumen panjang lebar untuk menguji sebuah kebenaran. Tak perlu menggunakan kedua tangan untuk meruntuhkan kokohnya sebuah komitmen, selama hal itu masih berlaku untuk hal-hal yang positif. Satu hal yang perlu difahami: Rotan itu hanya melengkung, bukan patah!! Hanya kelapukkan yang bisa mematahkan rotan. Tunggulah rotan itu lapuk pada waktunya.

Hiduplah Seperti Kereta Berjalan | Adosinfo

Hidup akan terus berjalan, tapi banyak hal yang perlu kita ketahui bagaimana mestinya menjalani hidup semestinya? Karena yang namanya hidup tidak lepas dari ujian ataupun cobaan. Walau adakalanya hidup menerima puja dan pujian, hidup tidak lepas dari caci dan hinaan. Bergantung atas apa yang telah kita perbuat di muka bumi ini, dan bergantung bagaimana sudut pandang orang-orang yang menilai kita.  Ya… begitulah hidup, tidak semua keinginan mampu kita wujudkan, lantaran hidup ini akan ada liku dan jalan terjal. Hidup butuh inspirasi dan motivasi untuk meraih sesuatu. Tapi hidup ini terlalu terbalut angan bila hanya terinspirasi oleh kisah kesuksesan seseorang, atau termotivasi oleh omongan seseorang yang memang ahlinya sebagai motivator ulung, yang mampu merangkai kata demi kata. Kita mesti bijak menyikapi sebuah inspirasi dan motivasi. Karena cerita orang sukses akan tetap jadi cerita yang menggiurkan, bila memang mereka mampu meraih kesuksesan dalam hidup mereka. Tapi bila mere

6 Alasan Yang Membuat Anak SUPM Layak Jadi Pemimpin

Secara konstitusional maupun nonkonstitusional,  politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan. Tak sedikit di antara mereka yang haus akan kekuasaan, berlomba-lomba untuk bisa jadi pemimpin. Tak peduli asalnya dari mana, tak penting latar belakangnya apa. Karena syarat jadi calon penguasa tidak pernah mempertanyakan asalnya dari mana? Kuliah lulusan apa? Atau wawasannya apa saja? Yang penting bisa jadi penguasa, apapun caranya itu. 'Ehem.' Bermacam sudut pandang mengatakan, bahwa untuk jadi seorang pemimpin tentunya diperlukan wawasan yang luas, ulet, kompeten, bertanggung jawab, plus dukungan penuh oleh orang-orang yang akan dipimpin.  Itu bukanlah perkara yang mudah. Banyak terjadi di dunia perpolitikan, pemimpin-pemimpin yang hadir, jauh dari apa yang kita harapkan, seringkali kacang lupa dengan kulitnya. Berbeda jauh dengan anak-anak SUPM, yang tetap ingat dan mengayomi bawahannya, meski jarak umur berpuluh tahun sekalipun. Ya sudahlah! Dunia po