Ibu... nyanyian Dodoi si Dodoi ketika aku dalam buaian, masih terngiang di telingaku hingga sekarang. Usapan jarimu di punggungku masih terasa hangat di saat mata susah kulelapkan Dulu... bahagia yang aku tahu hanyalah suapan nasi dari tanganmu sambil berlari-lari ke sana ke mari. Namamu kupanggil ketika dunia jahat kepadaku. Dan Badanku terasa gamang bangun tidur, karena Ibu tidak ada di dekatku. Ibu... Aku ingat semuanya. Ingat kopiah haji yang Ibu pasangkan ketika aku naik ke pundak Ayah pergi mengaji. Ingat senyum harumu saat aku menang lomba mengaji di musholla, dan Ibu memberi aku hadiah seekor sapi betina. Ingat senang yang bukan kepalang uang jajan 100 rupiah Ibu tambahkan jadi 150 rupiah. Ibu berkata, "Nanti kalau sudah besar, Ibu harap kamu jadi angkatan laut. GAGAH anak Ibu!." Aku mengiyakan, padahal aku tidak tahu apa itu angkatan laut? Ibu... dari sana aku berjanji: Hanya padamu kuabdikan diriku ini, agar ceria hari-harimu slalu. Padamu jua kusera