Skip to main content

Tangis Haru Ibu Menyambut Kemenangan Siti


Pucuk dicinta ulam pun tiba… jauh-jauh hari bercita-cita ingin meniti karir sebagai entertain di Kota Jakarta, hari ini Rabu 11 Mei 2016, sepertinya impian itu sudah ada di hadapan mata.

Siti Ashari, wanita cantik kelahiran Padang, 25 April 1993 ini dinobatkan sebagai pemenang Putri Muslimah Indonesia 2016.

Ibu Sasmita (Orang tua Siti), yang tadinya biasa-biasa saja melihat putrinya dipastikan masuk finalis 3 besar, akhirnya menangis haru juga, seakan tak percaya, saat Host Indosiar Irfan Hakim dan Andika Pratama menyerukan nama Siti Ashari keluar sebagai pemenang Putri Muslimah Indonesia 2016.
  
Acara pemilihan Putri Muslimah Indonesia 2016 itu, ditutup dengan suara riuh pendukung Siti. Wajah ayu nan jelita itu melambaikan tangan ke semua penonton, semakin membuat haru suasana.

Gadis cantik yang juga pernah menjadi Uni Sawahlunto 2015 ini, sepertinya akan disibukan dengan aktifitas yang semakin Padat. Selain harus menjalankan tugasnya sebagai Putri Muslimah Indonesia 2016, Siti juga tercatat sebagai Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Andalas, dan tidak menutup kemungkinan banyak tawaran acara hiburan atau talk show dari stasiun televisi. 

Congratulations, Siti.” Ranah Minang patut berbangga. 
Semoga sukses jalani aktifitasnya.

 Doni Romiza
 

 

Comments

Popular posts from this blog

Diskusi Properti

Forum Diskusi Properti: - Pembeli properti - Pemilik Lahan atau pemilik properti - Kontraktor, Wiraswasta dan Pedagang - Pemilik Rumah Kost Atau Kontrakan - Bank / KPR  Pembeli properti sudah dipastikan ada Bank / KPR yang bisa memberikan bunga rendah, dengan informasi yang dapat dipercaya. Begitu juga dengan Bank / KPR, ingin pengaju pinjaman yang benar-benar seius. Itu juga berlaku buat si penjual / yang menyewakan properti, pemilik lahan agar dapat memasarkan produknya pada yang benar-benar serius. Di sini kita berdiskusi, semoga ada manfaat dengan menemukan jaringan yang tepat.

6 Alasan Yang Membuat Anak SUPM Layak Jadi Pemimpin

Secara konstitusional maupun nonkonstitusional,  politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan. Tak sedikit di antara mereka yang haus akan kekuasaan, berlomba-lomba untuk bisa jadi pemimpin. Tak peduli asalnya dari mana, tak penting latar belakangnya apa. Karena syarat jadi calon penguasa tidak pernah mempertanyakan asalnya dari mana? Kuliah lulusan apa? Atau wawasannya apa saja? Yang penting bisa jadi penguasa, apapun caranya itu. 'Ehem.' Bermacam sudut pandang mengatakan, bahwa untuk jadi seorang pemimpin tentunya diperlukan wawasan yang luas, ulet, kompeten, bertanggung jawab, plus dukungan penuh oleh orang-orang yang akan dipimpin.  Itu bukanlah perkara yang mudah. Banyak terjadi di dunia perpolitikan, pemimpin-pemimpin yang hadir, jauh dari apa yang kita harapkan, seringkali kacang lupa dengan kulitnya. Berbeda jauh dengan anak-anak SUPM, yang tetap ingat dan mengayomi bawahannya, meski jarak umur berpuluh tahun sekalipun. Ya sudahlah! Dunia p...

Dua Ranah - Perdebatan Kedua Orang Tua

Sudah jadi kebiasaan Ayah menasehati aku dan adik-adik di setiap makan malam bersama. Bermacam wejangan kami dengar ketika kami sedang menyuap nasi. Dari aturan makan yang tidak boleh sebutir nasi pun kececer ke meja makan, nasi dan lauk yang tidak boleh bersisa di piring sedikitpun juga. Sampai ke pembahasan tata karma dengan petatah petitih Ranah Minang.  Sering Ayah membahas kato mandaki, kato malereng, kato mandata, dan kato manurun kepada kami.  Empat pribahasa adat dengan kearifan Ranah Minang.  Empat nasehat tua yang ditujukan agar kami bisa menempatkan tutur bahasa ke orang-orang sekitar kampung. Walau tidak sepenuhnya bisa kami fahami, setiap perkataan Ayah harus kami dengarkan dengan baik.   Mendengar nasehat Ayah yang begitu panjang lebar, masakan Mak seakan-akan tidak enak lagi saat dikunyah. Terkadang apa yang disampaikan hanya bisa masuk ke teli...