Skip to main content

Dua Ranah - Merasa Macho, Tapi Masih Menjomblo

Banyaknya jumlah siswa di asrama, tidak sebanding dengan jumlah siswi yang sedikit, 90% berbanding 10% saja.

Sulit menemukan siswi-siswi berstatus jomblo. Siswa yang mampu mengajak kencan siswi asrama, hanyalah siswa-siswa yang dianggap kategori macho.

Tembok pembatas antara asrama siswa dan asrama siswi, dijadikan sebagai tempat mengungkapkan maksud hati untuk si dia.


Kami menamakan tembok pembatas itu adalah “TEMBOK ASMARA”.

Karena di tembok pembatas itulah segala urusan cinta disampaikan: Nembak siswi, bercengkrama, mengakhiri hubungan, hingga CLBK.

Cinta terpaksa, cinta iseng semata, cinta sebenar cinta, kerap mewarnai cinta ala asrama.



Poto: Jumratul



Tak ingin menjomblo berlama-lama, Atul berusaha bergagah diri. Asmara di hati sudah melanda, untuk si adik kelas benama Ningsih.

Tak difahami, cinta apa yang dirasa Atul? 

Sudah sering cinta diungkapkan, berulang kali jawaban Ningsing dinanti Atul. Tapi malang cinta di hati, jawaban Ningsing tetap sama.

'Berkawan sajolah kita, Bang!'

Apa yang diinginkan Atul tidak pernah berbalas, rasa penasaran tak kunjung mendapat jawaban. Bermacam tanya datang menghampiri.

'Apo aden Kurang macho?'

Kaca bercermin di dinding asrama, dia pindahkan ke kamar dia. Rambut tersisir dengan rapi, walau panjang tak seberapa. Baju dan celana distrika lancip, walau belum kering di jemuran. Sepatu disemir berulang-ulang, walau kaus kaki milik teman.

Atul keluar dari kamarnya. Merasa diri terlihat macho. Dia tunggu pujaan hati di tembok asmara, kembali meminta penjelasan.

Ningsih datang menghapiri Atul. Serasa memberi sebuah harapan. Hati Atul berdebar kencang, yakin cintanya akan berbalas. Tapi.

Tak sempat bicara sepatah kata pun juga, Ningsih lebih dulu memotong pembicaraan.

'Berkawan sajolah kita, Bang!'

Ningsih pergi meninggalkan Atul. Atul pun pergi meninggalkan tembok asmara. Biasanya cintalah yang tak beralasan. Apa jadinya jika cinta ditolak yang tak beralasan?

Hati Atul sakit bukan main, bagai tertusuk paku karatan.

'Kurang apo lagi?"

Merasa tak dihargai, merasa cintanya tak dianggap, ya sudah, cinta senior ditolak, bukan dukun yang bertindak.

Atul gencar cari-cari kesalahan junior, teman-teman sekelas Ningsih. Si junior telat belajar malam, diharuskan lari keliling lapangan, si junior menerima bermacam gertakan, berharap Ningsih mau mengerti dengan hal itu. Tapi usaha Atul tetap sia-sia.

'Berkawan sajolah kita, Bang!'

Sudah 15 tahun waktu berjalan, misteri cinta ditolak yang tak beralasan itu belum juga terpecahkan. Ada apa di pikiran Ningsih?




Bersambung
(+Potongan)


Bila ada kesamaan tokoh dan tempat, itu hanya kebetulan saja😁 


Doni Romiza

Popular posts from this blog

Rotan Itu Hanya Melengkung, Bukan Patah! |Adosinfo

By: DR Taktik dan siasat tidak hanya berlaku dalam politik. Tapi juga dalam hal lainnya, termasuk dalam dunia usaha, yang menggunakan bermacam cara untuk mencari keuntungan lebih. Itu hal positif selama dilakukan dengan cara yang positif pula. Tapi apa jadinya jika siasat itu dilakukan dengan cara yang tidak transfaran, penuh kecurangan. Mungkin gelagat pecundang bisa tak terlihat saat kebohongan ia lakukan. Nyalinya tak gemetaran ketika ada sesuatu hal yang diperdebatkan. Tapi bagi seorang pemenang, harus mampu membaca arah siasat buruk itu, untuk menyiapkan siasat lainnya, agar tidak merasa dirugikan. Tak perlu berargumen panjang lebar untuk menguji sebuah kebenaran. Tak perlu menggunakan kedua tangan untuk meruntuhkan kokohnya sebuah komitmen, selama hal itu masih berlaku untuk hal-hal yang positif. Satu hal yang perlu difahami: Rotan itu hanya melengkung, bukan patah!! Hanya kelapukkan yang bisa mematahkan rotan. Tunggulah rotan itu lapuk pada waktunya.

Hiduplah Seperti Kereta Berjalan | Adosinfo

Hidup akan terus berjalan, tapi banyak hal yang perlu kita ketahui bagaimana mestinya menjalani hidup semestinya? Karena yang namanya hidup tidak lepas dari ujian ataupun cobaan. Walau adakalanya hidup menerima puja dan pujian, hidup tidak lepas dari caci dan hinaan. Bergantung atas apa yang telah kita perbuat di muka bumi ini, dan bergantung bagaimana sudut pandang orang-orang yang menilai kita.  Ya… begitulah hidup, tidak semua keinginan mampu kita wujudkan, lantaran hidup ini akan ada liku dan jalan terjal. Hidup butuh inspirasi dan motivasi untuk meraih sesuatu. Tapi hidup ini terlalu terbalut angan bila hanya terinspirasi oleh kisah kesuksesan seseorang, atau termotivasi oleh omongan seseorang yang memang ahlinya sebagai motivator ulung, yang mampu merangkai kata demi kata. Kita mesti bijak menyikapi sebuah inspirasi dan motivasi. Karena cerita orang sukses akan tetap jadi cerita yang menggiurkan, bila memang mereka mampu meraih kesuksesan dalam hidup mereka. Tapi bila mere

6 Alasan Yang Membuat Anak SUPM Layak Jadi Pemimpin

Secara konstitusional maupun nonkonstitusional,  politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan. Tak sedikit di antara mereka yang haus akan kekuasaan, berlomba-lomba untuk bisa jadi pemimpin. Tak peduli asalnya dari mana, tak penting latar belakangnya apa. Karena syarat jadi calon penguasa tidak pernah mempertanyakan asalnya dari mana? Kuliah lulusan apa? Atau wawasannya apa saja? Yang penting bisa jadi penguasa, apapun caranya itu. 'Ehem.' Bermacam sudut pandang mengatakan, bahwa untuk jadi seorang pemimpin tentunya diperlukan wawasan yang luas, ulet, kompeten, bertanggung jawab, plus dukungan penuh oleh orang-orang yang akan dipimpin.  Itu bukanlah perkara yang mudah. Banyak terjadi di dunia perpolitikan, pemimpin-pemimpin yang hadir, jauh dari apa yang kita harapkan, seringkali kacang lupa dengan kulitnya. Berbeda jauh dengan anak-anak SUPM, yang tetap ingat dan mengayomi bawahannya, meski jarak umur berpuluh tahun sekalipun. Ya sudahlah! Dunia po