Skip to main content

Menghadiri Undangan Pesta, Jadi Ajang Nostalgia

Menghadiri undangan pesta pernikahan tidak hanya sekedar memberi doa restu kepada kedua mempelai. Tetapi lebih menujukkan niat silaturrahmi dengan keluarga dan kerabat yang telah lama tidak kita temui.

Terkadang, pesta pernikahan jadi moment silaturrahmi tentang nostalgia masa lalu dengan kerabat dekat, baik yang tinggal jauh maupun yang berdekatan, baik yang dikenal, maupun yang sekedar kenal. Karena mereka berkumpul untuk menghadiri undangan pesta yang sama.

Sibuk dengan pekerjaan masing-masing, bukan jadi alasan untuk tidak menghadiri undangan pesta tertentu. Mengacu ke sebuah ungkapan Minang, "Kamapun badan kadibao, jan sampai salah manuruik adaik. Bisa-bisa jo masyarakaik kito bacarai."

Sebisa mungkin, kita sempatkan waktu untuk menghadiri pesta pernikahan itu. Tentu, bergantung dari cara kerabat yang memberi undangan tadi (Menurut saya).







Sudah tahunan tidak pernah bertemu muka, di pesta pernikahan sederhanan salah satu keluarga, saya dipertemukan kembali dengan saudara yang telah lama tidak saya jumpai. Yang mengagetkan, Novika juga hadir di pesta itu.

Novika adalah si jelita yang pernah menjadi teman video klip album ecek-ecek sakura di tahun 2007. Walau telah lama hidup berumah tangga, si jelita yang dulu cantik, masih terlihat cantik dan anggun dengan gaun merah yang ia kenakan.



Novika 2007



2007. Bukan ST 12. Tapi Es Teh talua😂


Onen Syopiarti 2007

Mira 2007 Dijodohin Nih, Ceritanya😁




2007
Gaya lu, Tong. Bikin malu aja😀

Novika & Yakuza 2007


2007 Shahrul khan lo ditighu e😂


2017





Gelak tawa kembali terjadi di antara kami, sambil mengenang masa kebersamaan yang telah terlewati, dan tidak lupa bercerita tentang kehidupan masing-masing di masa sekarang.

Di kesempatan itu juga hadir Onen Syopiarti yang pernah mengisi lantunan "anatani aitaiyo" di album ecek-ecek sakura itu. Ledek-ledekan terjadi di antara kami. Sampai waktu menjelang bubar, kami akhiri dengan sesi poto bersama.



Dari Kiri: Mira, Onen Syopiarti, Ayu Penganti Baru, Yakuza, Novika






Doni Romiza




Jual Rumah Kota Padang
Dengan 2 pilihan desain eksklusif
Termurah.

Harga 360 juta
Tipe 60/150 M2
Lokasi: Per PGRI belimbing-Padang
Wa 085319099248

Rumah 1










Rumah 2













Pesan Beras Siap Antar-Padang
Sokan & Anak Daro
30 kg= Rp. 375.000
Wa :082385441899

Bisa juga Daftar Jadi Agen! 






Popular posts from this blog

Diskusi Properti

Forum Diskusi Properti: - Pembeli properti - Pemilik Lahan atau pemilik properti - Kontraktor, Wiraswasta dan Pedagang - Pemilik Rumah Kost Atau Kontrakan - Bank / KPR  Pembeli properti sudah dipastikan ada Bank / KPR yang bisa memberikan bunga rendah, dengan informasi yang dapat dipercaya. Begitu juga dengan Bank / KPR, ingin pengaju pinjaman yang benar-benar seius. Itu juga berlaku buat si penjual / yang menyewakan properti, pemilik lahan agar dapat memasarkan produknya pada yang benar-benar serius. Di sini kita berdiskusi, semoga ada manfaat dengan menemukan jaringan yang tepat.

6 Alasan Yang Membuat Anak SUPM Layak Jadi Pemimpin

Secara konstitusional maupun nonkonstitusional,  politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan. Tak sedikit di antara mereka yang haus akan kekuasaan, berlomba-lomba untuk bisa jadi pemimpin. Tak peduli asalnya dari mana, tak penting latar belakangnya apa. Karena syarat jadi calon penguasa tidak pernah mempertanyakan asalnya dari mana? Kuliah lulusan apa? Atau wawasannya apa saja? Yang penting bisa jadi penguasa, apapun caranya itu. 'Ehem.' Bermacam sudut pandang mengatakan, bahwa untuk jadi seorang pemimpin tentunya diperlukan wawasan yang luas, ulet, kompeten, bertanggung jawab, plus dukungan penuh oleh orang-orang yang akan dipimpin.  Itu bukanlah perkara yang mudah. Banyak terjadi di dunia perpolitikan, pemimpin-pemimpin yang hadir, jauh dari apa yang kita harapkan, seringkali kacang lupa dengan kulitnya. Berbeda jauh dengan anak-anak SUPM, yang tetap ingat dan mengayomi bawahannya, meski jarak umur berpuluh tahun sekalipun. Ya sudahlah! Dunia p...

Dua Ranah - Perdebatan Kedua Orang Tua

Sudah jadi kebiasaan Ayah menasehati aku dan adik-adik di setiap makan malam bersama. Bermacam wejangan kami dengar ketika kami sedang menyuap nasi. Dari aturan makan yang tidak boleh sebutir nasi pun kececer ke meja makan, nasi dan lauk yang tidak boleh bersisa di piring sedikitpun juga. Sampai ke pembahasan tata karma dengan petatah petitih Ranah Minang.  Sering Ayah membahas kato mandaki, kato malereng, kato mandata, dan kato manurun kepada kami.  Empat pribahasa adat dengan kearifan Ranah Minang.  Empat nasehat tua yang ditujukan agar kami bisa menempatkan tutur bahasa ke orang-orang sekitar kampung. Walau tidak sepenuhnya bisa kami fahami, setiap perkataan Ayah harus kami dengarkan dengan baik.   Mendengar nasehat Ayah yang begitu panjang lebar, masakan Mak seakan-akan tidak enak lagi saat dikunyah. Terkadang apa yang disampaikan hanya bisa masuk ke teli...